Wednesday, August 21, 2013

BENGKALIS (RP) - Heboh pegawai negeri sipil (PNS) tersangkut kasus Narkoba kembali terjadi di Kabupaten Bengkalis.

Setelah sebelumnya sejumlah PNS dan oknum polisi ditangkap karena kasus sabu-sabu, kali ini melibatkan Sekretaris Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Syamsu Rizal (SR) alias Opang.


Ia ditangkap saat sedang menunggu order (pesanan) sabu dari salah seorang pengedar di Bengkalis, Senin (19/8).

Penangkapan pejabat eselon III itu sendiri memakan waktu cukup panjang. Tim dari Satnarkoba Polres Bengkalis harus bekerja hingga pukul 04.00 WIB dini hari kemarin untuk pengungkapan kasus ini.

Bahkan Selasa (20/8) kemarin, dilanjutkan dengan penggeledahan ruang kerja Opang di Kantor Dinas Sosial yang dipimpim langsung Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna Jaya didampingi Kasat Narkoba AKP Willy Kartamanah.

Kepala Dinas Sosial H Darmawi turut mendampingi Kapolres melakukan penggeledahan. Namun tak ditemukan barang bukti Narkoba di ruang kerja tersangka.

Selain Opang, dalam penangkapan itu diamankan juga seorang PNS, Mazlan (MZ) yang bertugas sebagai sipir Lapas Bengkalis. MZ sempat baku hantam dengan polisi karena melawan saat ditangkap.

Bersamanya juga ada seorang pengedar sabu-sabu Bagong (BG) bersama teman wanitanya Endang (ED) dan Donceng (DC).

Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna Jaya SIK MH didampingi Kasatnarkoba AKP Willy Kartamanah dan Kasatpolair AKP Angga F kepada wartawan, Selasa (20/8) menjelaskan, dari lima tersangka tersebut, BG sudah menjadi target operasi (TO) Polres karena track record-nya yang sudah beberapa kali ditangkap dalam kasus yang serupa.

‘’Pengungkapan dan penangkapan kita lakukan mulai pukul 17.30 WIB hingga pukul 04.00 WIB dini hari. Tersangka pertama yang diamankan adalah BG dan dan teman wanitanya ED. Keduanya ditangkap saat berada di salah satu hotel di Bengkalis, sekitar pukul 17.30 WIB,’’ kata Kapolres.

Dari penangkapan dua tersangka tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti 1 paket sabu seberat 6 gram. Saat itu, kedua tersangka berada di salah satu kamar hotel tak jauh dari Gedung Daerah Bengkalis.

Karena sebelumnya sudah dilakukan pengintaian, keduanya tidak bisa mengelak saat dilakukan penangkapan.

Setelah penangkapan duanya, polisi terus melakukan pengembangan. Diperoleh informasi, MZ salah seorang pegawai Lapas Bengkalis juga ikut terlibat. Maka dilakukan pengejaran. ‘’Saat akan diamankan tersangka sempat melakukan perlawanan, namun berkat kesigapan anggota, tersangka berhasil dibekuk di rumahnya di Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan,’’ imbuh Kapolres.

Tidak berhenti sampai di situ, pascapenangkapan ketiga tersangka, ternyata BG menerima pesanan satu paket kecil sabu-sabu dari Opang, yang tak lain Sekretaris Dinas Sosial Bengkalis. Kesempatan tersebut dimanfaatkan polisi untuk menangkap basah pejabat tersebut. ‘’Sebelum ini kita sudah sering mendengar kalau tersangka (Opang, red) sering menggunakan barang haram ini, tapi kita belum memiliki bukti untuk mengamankan yang bersangkutan,’’ ungkap Kapolres.

Opang ternyata tidak sendirian, saat menunggu barang pesanannya itu, Opang bersama temannya DC duduk di dalam mobil miliknya di depan Restoran Hotel Horison. Polisi yang sudah melakukan pengintaian langsung membekuk keduanya.

Menghisap Sabu di Pondok Sawit
Hasil tes urine yang dilakukan terhadap kelima tersangka positif mengonsumsi sabu-sabu. Sementara hasil pemeriksaan terhadap Opang, ternyata selama ini dirinya sering menikmati barang haram tersebut di pondok sawit miliknya di Desa Jangkang, Kecamatan Bantan.

Untuk mencari barang bukti, sekitar pukul 23.00 WIB, polisi juga bergerak ke Desa Jangkang. Namun di gubuk tersebut polisi tidak menemukan barang bukti, hanya ada sisa-sisa kalau di gubuk tersebut sering dijadikan tempat menikmati sabu-sabu.

Tak puas hanya mencari barang bukti di pondok kebun sawit, sejumlah aparat kepolisian bergerak menuju rumah pribadi Opang di Jalan Kartini. Di rumah mewah tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti, seperti bong dan kelengkapan lainnya di dalam salah satu kamar.

Saat menggeledah rumah Opang, tersangka sempat mengatakan, salah satu kamar yang akan dibuka adalah kamar adik iparnya, sehingga polisi sempat urung membuka kamar tersebut.

Namun salah seorang anggota ragu dan tetap meminta Opang membukanya. Setelah dibuka, ternyata di kamar tersebut ditemukan bong dan satu paket kecil sabu-sabu.

Polisi juga sempat membawa mobil Honda CRV milik Opang ke Mapolres untuk digeledah. Disaksikan Kapolres dan petinggi Polres lainnya serta wartawan kemarin siang, Kasatnarkoba AKP Willy Kartamanah memeriksa isi mobil tersangka namun tidak menemukan barang bukti tambahan.

Penangkapan salah seorang oknum PNS kali ini memang menjadi yang terheboh pascapenangkapan sebelumnya. Pengungkapan kasus itu membuktikan jika memang peredaran Narkoba mencapai titik kronis sebagaimana yang diungkapkan Kapolres.

‘’Sepanjang tahun 2013 ini saja, tercatat 13 PNS yang sudah diamankan,’’ ujar Kapolres, kemarin. Sebelumnya, Polres Bengkalis pernah menangkap oknum PNS nyabu di kantor Bupati Bengkalis. Tak lama setelah itu diamankan pula oknum PNS wanita yang tertangkap nyabu berikut dua oknum anggota Polres Bengkalis. Terakhir penangkapan anggota Satpol PP dan staf di Setdakab Bengkalis. Terbaru adalah Sekreatris Dinas Sosial beserta PNS Lapas Bengkalis.(evi)

sumber : http://www.riaupos.co/33157-berita-pejabat-bengkalis-ditangkap-order-sabu.html#.UhRNOew-at8

Pejabat Bengkalis Ditangkap Order Sabu

BENGKALIS (RP) - Heboh pegawai negeri sipil (PNS) tersangkut kasus Narkoba kembali terjadi di Kabupaten Bengkalis.

Setelah sebelumnya sejumlah PNS dan oknum polisi ditangkap karena kasus sabu-sabu, kali ini melibatkan Sekretaris Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Syamsu Rizal (SR) alias Opang.


Ia ditangkap saat sedang menunggu order (pesanan) sabu dari salah seorang pengedar di Bengkalis, Senin (19/8).

Penangkapan pejabat eselon III itu sendiri memakan waktu cukup panjang. Tim dari Satnarkoba Polres Bengkalis harus bekerja hingga pukul 04.00 WIB dini hari kemarin untuk pengungkapan kasus ini.

Bahkan Selasa (20/8) kemarin, dilanjutkan dengan penggeledahan ruang kerja Opang di Kantor Dinas Sosial yang dipimpim langsung Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna Jaya didampingi Kasat Narkoba AKP Willy Kartamanah.

Kepala Dinas Sosial H Darmawi turut mendampingi Kapolres melakukan penggeledahan. Namun tak ditemukan barang bukti Narkoba di ruang kerja tersangka.

Selain Opang, dalam penangkapan itu diamankan juga seorang PNS, Mazlan (MZ) yang bertugas sebagai sipir Lapas Bengkalis. MZ sempat baku hantam dengan polisi karena melawan saat ditangkap.

Bersamanya juga ada seorang pengedar sabu-sabu Bagong (BG) bersama teman wanitanya Endang (ED) dan Donceng (DC).

Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna Jaya SIK MH didampingi Kasatnarkoba AKP Willy Kartamanah dan Kasatpolair AKP Angga F kepada wartawan, Selasa (20/8) menjelaskan, dari lima tersangka tersebut, BG sudah menjadi target operasi (TO) Polres karena track record-nya yang sudah beberapa kali ditangkap dalam kasus yang serupa.

‘’Pengungkapan dan penangkapan kita lakukan mulai pukul 17.30 WIB hingga pukul 04.00 WIB dini hari. Tersangka pertama yang diamankan adalah BG dan dan teman wanitanya ED. Keduanya ditangkap saat berada di salah satu hotel di Bengkalis, sekitar pukul 17.30 WIB,’’ kata Kapolres.

Dari penangkapan dua tersangka tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti 1 paket sabu seberat 6 gram. Saat itu, kedua tersangka berada di salah satu kamar hotel tak jauh dari Gedung Daerah Bengkalis.

Karena sebelumnya sudah dilakukan pengintaian, keduanya tidak bisa mengelak saat dilakukan penangkapan.

Setelah penangkapan duanya, polisi terus melakukan pengembangan. Diperoleh informasi, MZ salah seorang pegawai Lapas Bengkalis juga ikut terlibat. Maka dilakukan pengejaran. ‘’Saat akan diamankan tersangka sempat melakukan perlawanan, namun berkat kesigapan anggota, tersangka berhasil dibekuk di rumahnya di Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan,’’ imbuh Kapolres.

Tidak berhenti sampai di situ, pascapenangkapan ketiga tersangka, ternyata BG menerima pesanan satu paket kecil sabu-sabu dari Opang, yang tak lain Sekretaris Dinas Sosial Bengkalis. Kesempatan tersebut dimanfaatkan polisi untuk menangkap basah pejabat tersebut. ‘’Sebelum ini kita sudah sering mendengar kalau tersangka (Opang, red) sering menggunakan barang haram ini, tapi kita belum memiliki bukti untuk mengamankan yang bersangkutan,’’ ungkap Kapolres.

Opang ternyata tidak sendirian, saat menunggu barang pesanannya itu, Opang bersama temannya DC duduk di dalam mobil miliknya di depan Restoran Hotel Horison. Polisi yang sudah melakukan pengintaian langsung membekuk keduanya.

Menghisap Sabu di Pondok Sawit
Hasil tes urine yang dilakukan terhadap kelima tersangka positif mengonsumsi sabu-sabu. Sementara hasil pemeriksaan terhadap Opang, ternyata selama ini dirinya sering menikmati barang haram tersebut di pondok sawit miliknya di Desa Jangkang, Kecamatan Bantan.

Untuk mencari barang bukti, sekitar pukul 23.00 WIB, polisi juga bergerak ke Desa Jangkang. Namun di gubuk tersebut polisi tidak menemukan barang bukti, hanya ada sisa-sisa kalau di gubuk tersebut sering dijadikan tempat menikmati sabu-sabu.

Tak puas hanya mencari barang bukti di pondok kebun sawit, sejumlah aparat kepolisian bergerak menuju rumah pribadi Opang di Jalan Kartini. Di rumah mewah tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti, seperti bong dan kelengkapan lainnya di dalam salah satu kamar.

Saat menggeledah rumah Opang, tersangka sempat mengatakan, salah satu kamar yang akan dibuka adalah kamar adik iparnya, sehingga polisi sempat urung membuka kamar tersebut.

Namun salah seorang anggota ragu dan tetap meminta Opang membukanya. Setelah dibuka, ternyata di kamar tersebut ditemukan bong dan satu paket kecil sabu-sabu.

Polisi juga sempat membawa mobil Honda CRV milik Opang ke Mapolres untuk digeledah. Disaksikan Kapolres dan petinggi Polres lainnya serta wartawan kemarin siang, Kasatnarkoba AKP Willy Kartamanah memeriksa isi mobil tersangka namun tidak menemukan barang bukti tambahan.

Penangkapan salah seorang oknum PNS kali ini memang menjadi yang terheboh pascapenangkapan sebelumnya. Pengungkapan kasus itu membuktikan jika memang peredaran Narkoba mencapai titik kronis sebagaimana yang diungkapkan Kapolres.

‘’Sepanjang tahun 2013 ini saja, tercatat 13 PNS yang sudah diamankan,’’ ujar Kapolres, kemarin. Sebelumnya, Polres Bengkalis pernah menangkap oknum PNS nyabu di kantor Bupati Bengkalis. Tak lama setelah itu diamankan pula oknum PNS wanita yang tertangkap nyabu berikut dua oknum anggota Polres Bengkalis. Terakhir penangkapan anggota Satpol PP dan staf di Setdakab Bengkalis. Terbaru adalah Sekreatris Dinas Sosial beserta PNS Lapas Bengkalis.(evi)

sumber : http://www.riaupos.co/33157-berita-pejabat-bengkalis-ditangkap-order-sabu.html#.UhRNOew-at8

Wednesday, July 24, 2013

REALISASI DANA INBUP DI DESA BALAI MAKAM SESUAI PROSEDUR
 


Duri,MDO-Program pembangunan infrastruktur dan tali air yang di gulirkan lewat INBUP Intruksi Bupati kabupaten Bengkalis pada tahun ini, sudah terealisasi di desa Balai Makam kecamatan Mandau dan berjalan dengan baik juga sudah sesuai dengan prosedural yang telah di tetapkan oleh pemerintah kabupaten Bengkalis itu sendiri, Organisasi Masyarakat Swadaya OMS desa Balai Makam Duri yang di ketuai oleh Sugito (34) sudah menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalan gang patriot 80 s/d 99 % di jalan tegal sari Gg patriot, Km 4 kulim, walaupun dana yang di peroleh dari INBUP itu sendiri baru di kucurkan hanya 35% saja, namun pelaksanaannya sudah mencapai 99% dan mendekati finisechingnya,

Pembangunan Infrastruktur melalui program INBUP sudah terealisasi sepenuhnya dengan baik dan sesuai intruksi bupati kabupaten Bengkalis yang telah di tetapkannya melalui kepala desa Balai Makam Duri Agus Har, untuk memunuhi prosedur Swadaya Masyarakat, mulai dari ketua Rt, ketua Rw dan pemuda Warga setempat juga  ikut andil untuk menyumbangkan tenaga sukarelanya di dalam menyukseskan program pembangunan Infrastruktur di lingkungan mereka,

Menurut ketua OMS desa Balai Makam Sugito yang di dampingi kepala dusun Sungai Guntung Arfinus mengatakan,"kami melaksanan pekerjaan pembangunan Infrastruktur yang bersumber dana dari INBUP ini tidak menunggu kucuran dana 100%,  dari pemerintah baru di ikuti dengan pekerjaannya juga 100% itu sangat memperlambat pembangun di lingkungan kami,"katanya

,"Tetapi dengan bantuan dan partisifasi masyarakat lingkungan, boleh di katakan juga  seperti bergotong royong bersama seperti biasanya di lakukan  di desa kamilah, sehingga pekerjaannya sudah terlaksana sampai 99% walaupun kami sampai saat ini belum di kucurkan dana sampai 100% dari pemerintah, itu bukan suatu halangan bagi kami untuk membangun di lingkungan kami, bahkan seperti polongan parit untuk di aliri air, material yang kecil-kecil seperti itu juga resmi dari dana kocik saya pribadi tanpa di bebankan ke pemerintah agar banar-benar sesuai dengan prosedurnya swadaya masyarakat,”ulasnya lagi Sugito.(mir/mdo)
 

REALISASI DANA INBUP DI DESA BALAI MAKAM SESUAI PROSEDUR

REALISASI DANA INBUP DI DESA BALAI MAKAM SESUAI PROSEDUR
 


Duri,MDO-Program pembangunan infrastruktur dan tali air yang di gulirkan lewat INBUP Intruksi Bupati kabupaten Bengkalis pada tahun ini, sudah terealisasi di desa Balai Makam kecamatan Mandau dan berjalan dengan baik juga sudah sesuai dengan prosedural yang telah di tetapkan oleh pemerintah kabupaten Bengkalis itu sendiri, Organisasi Masyarakat Swadaya OMS desa Balai Makam Duri yang di ketuai oleh Sugito (34) sudah menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalan gang patriot 80 s/d 99 % di jalan tegal sari Gg patriot, Km 4 kulim, walaupun dana yang di peroleh dari INBUP itu sendiri baru di kucurkan hanya 35% saja, namun pelaksanaannya sudah mencapai 99% dan mendekati finisechingnya,

Pembangunan Infrastruktur melalui program INBUP sudah terealisasi sepenuhnya dengan baik dan sesuai intruksi bupati kabupaten Bengkalis yang telah di tetapkannya melalui kepala desa Balai Makam Duri Agus Har, untuk memunuhi prosedur Swadaya Masyarakat, mulai dari ketua Rt, ketua Rw dan pemuda Warga setempat juga  ikut andil untuk menyumbangkan tenaga sukarelanya di dalam menyukseskan program pembangunan Infrastruktur di lingkungan mereka,

Menurut ketua OMS desa Balai Makam Sugito yang di dampingi kepala dusun Sungai Guntung Arfinus mengatakan,"kami melaksanan pekerjaan pembangunan Infrastruktur yang bersumber dana dari INBUP ini tidak menunggu kucuran dana 100%,  dari pemerintah baru di ikuti dengan pekerjaannya juga 100% itu sangat memperlambat pembangun di lingkungan kami,"katanya

,"Tetapi dengan bantuan dan partisifasi masyarakat lingkungan, boleh di katakan juga  seperti bergotong royong bersama seperti biasanya di lakukan  di desa kamilah, sehingga pekerjaannya sudah terlaksana sampai 99% walaupun kami sampai saat ini belum di kucurkan dana sampai 100% dari pemerintah, itu bukan suatu halangan bagi kami untuk membangun di lingkungan kami, bahkan seperti polongan parit untuk di aliri air, material yang kecil-kecil seperti itu juga resmi dari dana kocik saya pribadi tanpa di bebankan ke pemerintah agar banar-benar sesuai dengan prosedurnya swadaya masyarakat,”ulasnya lagi Sugito.(mir/mdo)
 

Thursday, July 18, 2013

5 Asupan Terbaik untuk Berbuka Puasa

Aneka makanan yang mampu menurunkan tingkat kolesterol jahat.
Aneka makanan yang mampu menurunkan tingkat kolesterol jahat. (sumber: Triwest)
Jakarta - Setelah jam puasa berakhir, banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan makanan dan minuman yang harusnya diutamakan.
Karena sudah dibutakan dengan rasa lapar dan haus, makanan yang pertama dilihat biasanya itulah yang menjadi santapan pertama, entah itu coklat, mie ayam atau sepotong kue dengan krim.
Sementara kebanyakan sajian yang disajikan saat berbuka puasa adalah beragam makanan lezat yang langsung dapat memuaskan rasa lapar setelah seharian berpuasa. Apakah ada cara bersantap makanan sehat untuk berbuka? Jawabannya: Ada.
Untuk makanan pembuka, para pakar kesehatan menyarankan agar berbuka puasa dengan makanan yang lebih mudah dicerna dahulu untuk mencegah masalah lambung.
Langsung mengonsumsi makanan yang berat dan sulit dicerna, seperti roti, gorengan, daging, dan produk berbahan susu dapat mengganggu pencernaan, khususnya bagi yang lambungnya sensitif.
Jadi, makanan dan minuman apa yang harus kita konsumsi pertama kali saat bedug puasa terdengar?
Air Putih
Apa yang pertama kali diambil saat buka puasa? Sepiring makanan atau segelas besar air putih? Walau banyak orang menjawab air putih, kenyataannya sebagian orang memilih untuk mengisi piring makannya dahulu sebelum benar-benar menghabiskan satu gelas (atau hingga dua gelas) air putih.
Semangka
Walaupun buah segar biasanya dijadikan sajian penutup saat makan, sebenarnya buah-buahan seperti semangka, melon, anggur sangat bagus untuk dimakan saat awal berbuka karena mengandung banyak air. Buah-buahan tersebut dianggap sangat baik dimakan karena tidak sulit dicerna dan secara cepat memberikan tubuh energi dan nutrisi baru. Hindarilah buah-buahan yang mengandung asam, seperti belimbing atau nenas, karena kandungan asamnya tidak baik untuk lambung.
Sup sayuran
Setelah mengonsumsi beberapa potong buah, makanan sehat berikutnya adlaah sup sayuran. Seperti yang telah kita ketahui, saat kita mengalami sakit perut atau flu, sup adalah makanan yang paling bersahabat karena mudah diterima perut dan juga mudah dicerna. Sayuran yang dimasak dalam sup juga akan mengisi tubuh kita dengan berbagai vitamin dan mineral.
Ubi
Buah dan sayuran sehat telah kita makan. Tentu kita ingin makan makanan yang lebih padat, yaitu karbohidrat. Setelah mengisi sistem pencernaan dengan buah dan sayur, kita bisa mulai mengonsumsi karbohidrat kompleks. Dibandingkan roti atau nasi, ubi dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik karena selain sebagai sumber energi, ubi tidak membuat kadar gula darah kita langsung meroket tinggi. Ubi mengandung beta-karotin, vitamin C dan potasium.
Telur
Selain mudah dicerna (dan sangat mudah disiapkan), telur adalah salah satu cara termudah untuk mengembalikan tubuh kita dengan asupan protein. Satu butir telur mengandung 6 gram protein berkualitas tinggi dan sembilan kandungan asam amino penting.
Penulis: Febriamy Hutapea/FEB
Sumber:JPost
 

makanan yang baik untuk berbuka puasa......

5 Asupan Terbaik untuk Berbuka Puasa

Aneka makanan yang mampu menurunkan tingkat kolesterol jahat.
Aneka makanan yang mampu menurunkan tingkat kolesterol jahat. (sumber: Triwest)
Jakarta - Setelah jam puasa berakhir, banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan makanan dan minuman yang harusnya diutamakan.
Karena sudah dibutakan dengan rasa lapar dan haus, makanan yang pertama dilihat biasanya itulah yang menjadi santapan pertama, entah itu coklat, mie ayam atau sepotong kue dengan krim.
Sementara kebanyakan sajian yang disajikan saat berbuka puasa adalah beragam makanan lezat yang langsung dapat memuaskan rasa lapar setelah seharian berpuasa. Apakah ada cara bersantap makanan sehat untuk berbuka? Jawabannya: Ada.
Untuk makanan pembuka, para pakar kesehatan menyarankan agar berbuka puasa dengan makanan yang lebih mudah dicerna dahulu untuk mencegah masalah lambung.
Langsung mengonsumsi makanan yang berat dan sulit dicerna, seperti roti, gorengan, daging, dan produk berbahan susu dapat mengganggu pencernaan, khususnya bagi yang lambungnya sensitif.
Jadi, makanan dan minuman apa yang harus kita konsumsi pertama kali saat bedug puasa terdengar?
Air Putih
Apa yang pertama kali diambil saat buka puasa? Sepiring makanan atau segelas besar air putih? Walau banyak orang menjawab air putih, kenyataannya sebagian orang memilih untuk mengisi piring makannya dahulu sebelum benar-benar menghabiskan satu gelas (atau hingga dua gelas) air putih.
Semangka
Walaupun buah segar biasanya dijadikan sajian penutup saat makan, sebenarnya buah-buahan seperti semangka, melon, anggur sangat bagus untuk dimakan saat awal berbuka karena mengandung banyak air. Buah-buahan tersebut dianggap sangat baik dimakan karena tidak sulit dicerna dan secara cepat memberikan tubuh energi dan nutrisi baru. Hindarilah buah-buahan yang mengandung asam, seperti belimbing atau nenas, karena kandungan asamnya tidak baik untuk lambung.
Sup sayuran
Setelah mengonsumsi beberapa potong buah, makanan sehat berikutnya adlaah sup sayuran. Seperti yang telah kita ketahui, saat kita mengalami sakit perut atau flu, sup adalah makanan yang paling bersahabat karena mudah diterima perut dan juga mudah dicerna. Sayuran yang dimasak dalam sup juga akan mengisi tubuh kita dengan berbagai vitamin dan mineral.
Ubi
Buah dan sayuran sehat telah kita makan. Tentu kita ingin makan makanan yang lebih padat, yaitu karbohidrat. Setelah mengisi sistem pencernaan dengan buah dan sayur, kita bisa mulai mengonsumsi karbohidrat kompleks. Dibandingkan roti atau nasi, ubi dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik karena selain sebagai sumber energi, ubi tidak membuat kadar gula darah kita langsung meroket tinggi. Ubi mengandung beta-karotin, vitamin C dan potasium.
Telur
Selain mudah dicerna (dan sangat mudah disiapkan), telur adalah salah satu cara termudah untuk mengembalikan tubuh kita dengan asupan protein. Satu butir telur mengandung 6 gram protein berkualitas tinggi dan sembilan kandungan asam amino penting.
Penulis: Febriamy Hutapea/FEB
Sumber:JPost
 

Friday, July 5, 2013

Segala sesuatu yang kita hadapi akan lebih baik hasilnya jika kita memiliki persiapan sebelumnya. Tak terkecuali dengan Ramadhan. Apalagi ia merupakan tamu yang sangat istimewa dan sudah lama kita rindukan kehadirannya. Dengan persiapan yang baik kita bisa bersamanya dengan baik, dan kebersamaan yang baik akan membawa hasil yang baik pula dikemudian hari. Dalam menyambut Ramadhan ada lima persiapan yang harus kita lakukan:

Pertama, persiapan ilmu.
Agar aktifitas di bulan Ramadhan bisa optimal kita jalankan, kita harus memiliki wawasan dan pemahaman yang benar dan cukup tentang Ramadhan dan hal-hal yang terkait dengannya. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, sebelum, selama dan pasca Ramadhan. Ilmu harus kita dahulukan sebelum beramal. oleh karena itu, mulai sekarang harus kita programkan untuk membaca dan menghadiri majelis-majelis ilmu. Jangan sampai pemahaman hal-hal yang berhubungan dengan Ramadhan justru baru kita dapatkan ketika di akhir-akhir Ramadhan, walaupun bukan hal yang sia-sia, namun hal itu dapat mengurangi keuntungan kita di bulan penuh berkah ini.
 
Kedua, persiapan semangat. Semangat Ramadhan harus kita miliki jauh-jauh hari sebelum ia tiba. Salafus-shaleh biasa membaca doa ini: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan pertemukan kami dengan Ramadhan." Selain doa, semangat dapat kita tingkatkan dengan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah.Selain itu, di bulan dan hari-hari menjelang Ramadhan jangan sampai kita melakukan maksiat berbentuk apapun, tapi bukan berarti di bulan lainnya dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar jauh hari sebelum Ramadhan tiba kadar keimanan kita sudah meningkat. Hitung-hitung sebagai pemanasan, sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah terbiasa dengan berbagai kebaikan dan jauh dari keburukan. Jangan sampai terjadi lagi, kenikmatan Ramadhan baru kita rasakan justru di akhir-akhir Ramadhan.
 

 
Ketiga, persiapan fisik. Aktifitas di bulan Ramadhan memerlukan fisik yang lebih prima dari bulan lainnya. Sebab, jika fisik kita lemah, kemulian yang dilimpahkan Allah pada bulan tersebut tidak dapat kita raih secara maksimal. Kita harus membiasakan hidup sehat dengan mengatur pola makan, istirahat dan beraktifitas secara seimbang, serta cukup berolah raga, agar tubuh kita prima saat Ramadhan tiba.Kita juga harus melatih fisik untuk melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun dan shalat malam, dan aktivitas lainnya. Agar kita memiliki ketahanan yang baik saat secara maksimal melakukannya di bulan Ramadhan.

Keempat, persiapan harta. Sebaiknya, sebelum Ramadhan tiba kita sudah memiliki perbekalan harta yang cukup. Sehingga saat Ramadhan, waktu kita bisa lebih difokuskan untuk beribadah. Lebih dari itu, persiapan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah atau infaq kita di bulan Ramadhan. Apalagi pahalanya dilipatgandakan oleh Allah dan Rasulullah telah mencontohkan kedermawanan yang sangat tinggi di bulan ini. Harus diingat pula bahwa, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran secara berlebihan sebagaimana tradisi masyarakat kita selama ini, yang bahkan cenderung ke arah israf dan tabdzir.
 


Kelima, persiapan target peningkatan diri. Juga penting untuk kita persiapkan adalah target-target yang ingin kita capai di bulan Ramadhan nanti. Agar terjadi peningkatan dalam diri kita sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya target mengkhatamkan Al-quran atau menghafalnya, target penguasaan bahasa Arab atau melancarkannya, target menamatkan kitab-kitab tafsir, hadits dan lainnya, target jumlah infaq, membantu orang yang kesusahan, dan yang semisalnya. Baik dari sisi kwalitas maupun kwantitasnya. Pembuatan target capaian bulan Ramadhan akan memacu kita untuk beramal lebih baik lagi dari sebelumnya. Selain untuk pribadi, dalam keluarga atau organisasi kita-pun sebaiknya juga dirancang target-target bersama yang akan dicapai di bulan Ramadhan ini.
Dengan persiapan ini, semoga karunia terbesar di bulan Ramadhan dapat kita raih secara maksimal. Mari kita jadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dan bermakna dari yang telah kita lalui sebelumnya!.
 

Persiapan sebelum ramadhan..? mengapa Penting..??

Segala sesuatu yang kita hadapi akan lebih baik hasilnya jika kita memiliki persiapan sebelumnya. Tak terkecuali dengan Ramadhan. Apalagi ia merupakan tamu yang sangat istimewa dan sudah lama kita rindukan kehadirannya. Dengan persiapan yang baik kita bisa bersamanya dengan baik, dan kebersamaan yang baik akan membawa hasil yang baik pula dikemudian hari. Dalam menyambut Ramadhan ada lima persiapan yang harus kita lakukan:

Pertama, persiapan ilmu.
Agar aktifitas di bulan Ramadhan bisa optimal kita jalankan, kita harus memiliki wawasan dan pemahaman yang benar dan cukup tentang Ramadhan dan hal-hal yang terkait dengannya. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, sebelum, selama dan pasca Ramadhan. Ilmu harus kita dahulukan sebelum beramal. oleh karena itu, mulai sekarang harus kita programkan untuk membaca dan menghadiri majelis-majelis ilmu. Jangan sampai pemahaman hal-hal yang berhubungan dengan Ramadhan justru baru kita dapatkan ketika di akhir-akhir Ramadhan, walaupun bukan hal yang sia-sia, namun hal itu dapat mengurangi keuntungan kita di bulan penuh berkah ini.
 
Kedua, persiapan semangat. Semangat Ramadhan harus kita miliki jauh-jauh hari sebelum ia tiba. Salafus-shaleh biasa membaca doa ini: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan pertemukan kami dengan Ramadhan." Selain doa, semangat dapat kita tingkatkan dengan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah.Selain itu, di bulan dan hari-hari menjelang Ramadhan jangan sampai kita melakukan maksiat berbentuk apapun, tapi bukan berarti di bulan lainnya dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar jauh hari sebelum Ramadhan tiba kadar keimanan kita sudah meningkat. Hitung-hitung sebagai pemanasan, sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah terbiasa dengan berbagai kebaikan dan jauh dari keburukan. Jangan sampai terjadi lagi, kenikmatan Ramadhan baru kita rasakan justru di akhir-akhir Ramadhan.
 

 
Ketiga, persiapan fisik. Aktifitas di bulan Ramadhan memerlukan fisik yang lebih prima dari bulan lainnya. Sebab, jika fisik kita lemah, kemulian yang dilimpahkan Allah pada bulan tersebut tidak dapat kita raih secara maksimal. Kita harus membiasakan hidup sehat dengan mengatur pola makan, istirahat dan beraktifitas secara seimbang, serta cukup berolah raga, agar tubuh kita prima saat Ramadhan tiba.Kita juga harus melatih fisik untuk melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun dan shalat malam, dan aktivitas lainnya. Agar kita memiliki ketahanan yang baik saat secara maksimal melakukannya di bulan Ramadhan.

Keempat, persiapan harta. Sebaiknya, sebelum Ramadhan tiba kita sudah memiliki perbekalan harta yang cukup. Sehingga saat Ramadhan, waktu kita bisa lebih difokuskan untuk beribadah. Lebih dari itu, persiapan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah atau infaq kita di bulan Ramadhan. Apalagi pahalanya dilipatgandakan oleh Allah dan Rasulullah telah mencontohkan kedermawanan yang sangat tinggi di bulan ini. Harus diingat pula bahwa, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran secara berlebihan sebagaimana tradisi masyarakat kita selama ini, yang bahkan cenderung ke arah israf dan tabdzir.
 


Kelima, persiapan target peningkatan diri. Juga penting untuk kita persiapkan adalah target-target yang ingin kita capai di bulan Ramadhan nanti. Agar terjadi peningkatan dalam diri kita sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya target mengkhatamkan Al-quran atau menghafalnya, target penguasaan bahasa Arab atau melancarkannya, target menamatkan kitab-kitab tafsir, hadits dan lainnya, target jumlah infaq, membantu orang yang kesusahan, dan yang semisalnya. Baik dari sisi kwalitas maupun kwantitasnya. Pembuatan target capaian bulan Ramadhan akan memacu kita untuk beramal lebih baik lagi dari sebelumnya. Selain untuk pribadi, dalam keluarga atau organisasi kita-pun sebaiknya juga dirancang target-target bersama yang akan dicapai di bulan Ramadhan ini.
Dengan persiapan ini, semoga karunia terbesar di bulan Ramadhan dapat kita raih secara maksimal. Mari kita jadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dan bermakna dari yang telah kita lalui sebelumnya!.
 

Thursday, July 4, 2013

FOTO: Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna
dan Kasat AKP Willy Kartamanah
BENGKALIS-Jajaran Polres Bengkalis kembali mengamankan 4 tersangka pengguna sabu-sabu dalam operasi yang berlangsung tadi malam. Satu dari empat tersangka, inisial CG (35) merupakan salah seorang PNS yang bekerja Bagian Humas Setdakab Bengkalis.Penangkapan yang berlangsung tadi malam dilakukan di dua tempat berbeda. Penangkapan pertama dengan satu orang tersangka inisial R, dilakukan di Sekretariat Partai PKB Jalan Antara Bengkalis. Sementara penangkapan kedua dilakukan di kediaman CG di Jalan Hos Cokroaminoto Gg Amor Bengkalis. Turut diamankan bersama CG, DC dan IB.Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna Jaya didampingi Kasat Narkoba Bengkalis AKP Willy Kartamanah kepada sejumlah wartawan, Kamis (4/7/2013) menyebutkan. Keempat tersangka tersebut merupakan hasil pengembangan dari penangkapan sebelumnya. Disamping itu, pihak kepolisian juga mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdapat aktifitas konsumsi narkoba yang dilakukan oleh para tersangka.''Jadi mereka ini sudah menjadi TO (Target Operasi) kita. Begitu waktunya tepat kita tinggal tangkap,'' ujarnya.Saat ditanya kemungkinan merek juga pengedar, sejauh ini Kapolres mengatakan sedang dalam tahap penyelidikan. Namun, yang pasti mereka sudah terbukti mengkonsumsi sabu-sabu dan tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka-tersangka lain pada saat dilakukan pengembangan nantinya.''Saat kita tangkap mereka sedang mengkonsumsi sabu-sabu. Ini bisa kita lihat barang buktinya berupa dua bungkus sabu beserta peralatan untuk yang di Sekrateriat salh satu partai. Kemudian untuk di TKP II jalan Cokro ada satu bungkus sabu beserta peralatannya,'' kata Kapolres.Para tersangka dijerat UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pasal 114 ayat (1) jo pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun. ''Kita sudah melakukan tes urine kepada para pelaku dan hasilnya positif,'' ujar Kapolres. (Zulkarnaen/MRNetwork)

 - See more at: http://www.halloriau.com/read-hukrim-36107-2013-07-04-konsumsi-sabu-staf-humas-setdakab-bengkalis-ditangkap--.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter#sthash.vQKC26VS.dpuf

Konsumsi Sabu, Staf Humas Setdakab Bengkalis Ditangkap

FOTO: Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna
dan Kasat AKP Willy Kartamanah
BENGKALIS-Jajaran Polres Bengkalis kembali mengamankan 4 tersangka pengguna sabu-sabu dalam operasi yang berlangsung tadi malam. Satu dari empat tersangka, inisial CG (35) merupakan salah seorang PNS yang bekerja Bagian Humas Setdakab Bengkalis.Penangkapan yang berlangsung tadi malam dilakukan di dua tempat berbeda. Penangkapan pertama dengan satu orang tersangka inisial R, dilakukan di Sekretariat Partai PKB Jalan Antara Bengkalis. Sementara penangkapan kedua dilakukan di kediaman CG di Jalan Hos Cokroaminoto Gg Amor Bengkalis. Turut diamankan bersama CG, DC dan IB.Kapolres Bengkalis AKBP Ulung Sampurna Jaya didampingi Kasat Narkoba Bengkalis AKP Willy Kartamanah kepada sejumlah wartawan, Kamis (4/7/2013) menyebutkan. Keempat tersangka tersebut merupakan hasil pengembangan dari penangkapan sebelumnya. Disamping itu, pihak kepolisian juga mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa terdapat aktifitas konsumsi narkoba yang dilakukan oleh para tersangka.''Jadi mereka ini sudah menjadi TO (Target Operasi) kita. Begitu waktunya tepat kita tinggal tangkap,'' ujarnya.Saat ditanya kemungkinan merek juga pengedar, sejauh ini Kapolres mengatakan sedang dalam tahap penyelidikan. Namun, yang pasti mereka sudah terbukti mengkonsumsi sabu-sabu dan tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka-tersangka lain pada saat dilakukan pengembangan nantinya.''Saat kita tangkap mereka sedang mengkonsumsi sabu-sabu. Ini bisa kita lihat barang buktinya berupa dua bungkus sabu beserta peralatan untuk yang di Sekrateriat salh satu partai. Kemudian untuk di TKP II jalan Cokro ada satu bungkus sabu beserta peralatannya,'' kata Kapolres.Para tersangka dijerat UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pasal 114 ayat (1) jo pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun. ''Kita sudah melakukan tes urine kepada para pelaku dan hasilnya positif,'' ujar Kapolres. (Zulkarnaen/MRNetwork)

 - See more at: http://www.halloriau.com/read-hukrim-36107-2013-07-04-konsumsi-sabu-staf-humas-setdakab-bengkalis-ditangkap--.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter#sthash.vQKC26VS.dpuf

Tuesday, July 2, 2013



Lahan yang terbakar di Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, Sabtu, 29 Juni 2013. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau menyatakan, ada 16.500 hektar lahan terbakar dalam bencana kebakaran di Riau tiga pekan terakhir. [TEMPO/STR/Wisnu Agung Prasetyo; WA2013062911]


Inilah sebagian lahan yang terbakar di Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, pada 29 Juni 2013



Lahan yang terbakar di Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, Sabtu, 29 Juni 2013. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau menyatakan, ada 16.500 hektar lahan terbakar dalam bencana kebakaran di Riau tiga pekan terakhir. [TEMPO/STR/Wisnu Agung Prasetyo; WA2013062911]


Wednesday, June 19, 2013



 
 Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang. 

Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.

Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.

Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)

Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
 
sumber: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang. - See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang.
Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.
Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.
Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)
Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
- See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang.
Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.
Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.
Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)
Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
- See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang.
Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.
Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.
Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)
Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
- See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf

Pilih Mana Kuliah D3 atau S1, cek Apa yang perlu dipertimbangkan Sebelum Memilih????



 
 Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang. 

Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.

Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.

Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)

Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
 
sumber: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang. - See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang.
Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.
Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.
Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)
Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
- See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang.
Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.
Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.
Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)
Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
- See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf
Bagi teman-teman yang baru lulus SMA dan memiliki minat untuk melanjutkan perguruan tinggi terdapat beberapa hal yang harus dipikirkan dengan matang mulai dari memilih jurusan, perguruan tinggi, dan jenjang yang akan ditempuh. Dalam hal ini jenjang yang perlu dipertimbangkan adalah diploma atau sarjana, untuk Diploma sendiri memiliki beberapa level yakni Diploma I (D1), Diploma II (D2), dan Diploma III (D3). Sarjana lebih dikenal dengan Strata 1 (S1) atau Sarjana Sains Terapan (S.ST) untuk lulusan Diploma IV (D4).  Tentunya, setiap individu memiliki berbagai pertimbangan logis untuk menentukan pilihan diploma atau sarjana. Dalam hal ini, tidak berlaku penilaian “lebih baik” atau “lebih buruk”. Tidak juga berlaku penilaian “salah” atau “benar”. Setiap pilihan bergantung situasi dan kondisi seseorang.
Adapun perbedaan antara diploma dan sarjana adalah sebagai berikut, sarjana (dari bahasa Sansekerta, dalam bahasa Inggris bachelor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelar sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 2 (dua) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Diploma adalah sebuah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan, seperti universitas, yang menerangkan bahwa penerima telah menyelesaikan program studi tertentu, atau menganugerahkan suatu gelar akademik dengan jangka waktu dan bobot yang lebih pendek dari Sarjana contohnya D1 (Diploma-1) masa kuliahnya 1 tahun, D2 (Diploma-2) masa kuliahnya 2 tahun, dan D3 (Diploma-3) masa kuliahnya 3 Tahun, untuk mendapatkan gelar studinya maka harus menyelesaikan karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir sebagai persyaratannya.
Secara umum program Diploma sama dengan Sarjana yang membedakan adalah kurikulumnya, Diploma memiliki bobot studi 60% praktek dan 40% teori, sebaliknya Sarjana memiliki bobot studi 40% Praktek dan 60% teori. Dengan penyusunan kurikulum yang seperti ini diharapkan lulusan Diploma ini akan siap untuk bekerja, sedangkan lulusan Sarjana diarahkan ke bidang riset dan disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sampai jenjang akademis Doktor, sama halnya dengan SMA dan SMK.
Program diploma memiliki beberapa karakteristik seperti :
- Mata kuliahnya bertujuan memberikan skill/vokasional
- Masa studi 1 tahun (D1), 2 tahun (D2) dan 3 tahun (D3)
- Membekali praktik lebih banyak
- Tugas akhir berupa kerja praktik dan laporan
- Melahirkan tenaga terampil berkualifikasi pendidikan tinggi formal ke dunia usaha/industri
- Bergelar Ahli Pratama/A.P. (D1), Ahli Muda/A.Ma (D2) atau Ahli Madya/A.Md. (D3)
Bagi yang memutuskan pilihan sarjana terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
- Masa studi berkisar 3,5 sampai 5 tahun.
- Mendapatkan pendalaman teori yang kuat
- Memiliki kemampuan riset dan analisis mendalam
- Peluang mengikuti organisasi internal dan eksternal kampus lebih luas
- Mendapatkan kesempatan magang di institutusi (perusahaan/pemerintahan/LSM)
- Beberapa perguruan tinggi mewajibkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
- Tugas akhir berupa skripsi
- Bergelar sarjana sesudah lulus
- See more at: http://coretansunthree.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kuliah-diploma-dan-strata.html#sthash.SVEOhYGX.dpuf
 
Peringkat 1 tahun 2012 ITB
 
 
 
Berikut ini adalah Daftar 100 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2012 versi webometrics:

Peringkat Indonesia
Peringkat Dunia
Nama Universitas

 
 
1
323
Institut Teknologi Bandung
2
331
Universitas Gadjah Mada
3
433
Universitas Indonesia
4
1292
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5
1329
Universitas Pendidikan Indonesia 
6
1400
Institut Pertanian Bogor
7
1497
Universitas Sebelas Maret
8
1578
Universitas Gunadarma
9
1602
Universitas Sriwijaya
10
1619
Universitas Airlangga
11
1640
Petra Christian University
12
1642
Universitas Diponegoro
13
1650
Universitas Islam Indonesia
14
1686
Universitas Mercu Buana
15
1687
Universitas Negeri Semarang
16
1705
Universitas Negeri Malang
17
1749
Universitas Padjadjaran
18
1759
Universitas Hasanuddin
19
1768
Universitas Muhammadiyah Malang
20
1825
Universitas Sumatera Utara
21
1835
Poltek Surabaya
22
1842
Universitas Muhammadiyah Surakarta
23
1863
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
24
1999
Universitas Brawijaya
25
2068
STMIK AMIKOM
26
2096
Universitas Negeri Yogyakarta
27
2171
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
28
2216
Unikom
29
2226
Universitas Tarumanagara
30
2237
Universitas Surabaya
31
2254
Universitas Ahmad Dahlan
32
2269
Universitas Udayana
33
2359
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
34
2430
Universitas Lampung
35
2496
ISI Denpasar
36
2638
STMIK Jakarta
37
2721
Universitas Trisakti
38
2769
Universitas Andalas
39
3033
Universitas Terbuka
40
3232
Maranatha Christian University
41
3456
Universitas Jember
42
3527
Universitas Dian Nuswantoro
43
3582
Universitas Bina Nusantara
44
3719
Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia
45
3757
Universitas Sam Ratulangi
46
3842
Duta Wacana Christian University
47
3905
Universitas Pancasila
48
3936
Institut Teknologi Telkom (STT Telkom)
49
3945
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
50
3983
Universitas Negeri Surabaya
51
4031
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
52
4063
Institut Sains & Teknologi Akprind
53
4151
Universitas Katolik Parahyangan
54
4202
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
55
4302
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
56
4337
Universitas Esa Unggul (Universitas Indonusa)
57
4435
Universitas Widyatama
58
4525
Universitas Jenderal Soedirman
59
4557
Universitas Riau Beranda
60
4604
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
61
4779
STIKOM Surabaya
62
4811
Universitas Negeri Padang
63
4930
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
64
4959
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
65
4969
Universitas Kristen Satya Wacana
66
4977
Universitas Sanata Dharma
67
5000
Universitas Bengkulu
68
5202
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
69
5457
Universitas Darma Persada
70
5469
Universitas Paramadina
71
5543
Politeknik Negeri Sriwijaya
72
5561
Universitas Lambung Mangkurat
73
5674
Universitas Pendidikan Ganesha
74
5815
Universitas Bina Darma
75
5987
Universitas Negeri Gorontalo
76
5994
Prasetiya Mulya Business School
77
6224
Universitas Narotama
78
6485
Politeknik Negeri Malang
79
6601
Universitas Islam Bandung
80
6743
Universitas Katolik Soegijapranata
81
6793
Widya Gama University Malang
82
6832
Universitas Pelita Harapan
83
6939
Universitas Islam Sultan Agung
84
6976
Universitas Syiah Kuala
85
6982
Universitas Negeri Makassar
86
7064
ABFI Institute Perbanas
87
7292
Universitas Trunojoyo
88
7303
Universitas Mataram
89
7416
STIE YKPN Yogyakarta
90
7455
STIE Perbanas Surabaya
91
7482
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
92
7661
Universitas Negeri Jakarta
93
7725
Universitas Budi Luhur
94
7777
Universitas Negeri Medan
95
7804
Universitas Mulawarman
96
7804
Widya Manadala Catholic University
97
7814
Universitas Islam Nusantara
98
7940
Universitas Al Azhar
99
8024
STMIK Akakom Yogyakarta
100
8132
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
 (www.webometrics.info)

DAFTAR 100 UNIVERSITAS TERBAIK DI INDONESIA

 
Peringkat 1 tahun 2012 ITB
 
 
 
Berikut ini adalah Daftar 100 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2012 versi webometrics:

Peringkat Indonesia
Peringkat Dunia
Nama Universitas

 
 
1
323
Institut Teknologi Bandung
2
331
Universitas Gadjah Mada
3
433
Universitas Indonesia
4
1292
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5
1329
Universitas Pendidikan Indonesia 
6
1400
Institut Pertanian Bogor
7
1497
Universitas Sebelas Maret
8
1578
Universitas Gunadarma
9
1602
Universitas Sriwijaya
10
1619
Universitas Airlangga
11
1640
Petra Christian University
12
1642
Universitas Diponegoro
13
1650
Universitas Islam Indonesia
14
1686
Universitas Mercu Buana
15
1687
Universitas Negeri Semarang
16
1705
Universitas Negeri Malang
17
1749
Universitas Padjadjaran
18
1759
Universitas Hasanuddin
19
1768
Universitas Muhammadiyah Malang
20
1825
Universitas Sumatera Utara
21
1835
Poltek Surabaya
22
1842
Universitas Muhammadiyah Surakarta
23
1863
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
24
1999
Universitas Brawijaya
25
2068
STMIK AMIKOM
26
2096
Universitas Negeri Yogyakarta
27
2171
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
28
2216
Unikom
29
2226
Universitas Tarumanagara
30
2237
Universitas Surabaya
31
2254
Universitas Ahmad Dahlan
32
2269
Universitas Udayana
33
2359
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
34
2430
Universitas Lampung
35
2496
ISI Denpasar
36
2638
STMIK Jakarta
37
2721
Universitas Trisakti
38
2769
Universitas Andalas
39
3033
Universitas Terbuka
40
3232
Maranatha Christian University
41
3456
Universitas Jember
42
3527
Universitas Dian Nuswantoro
43
3582
Universitas Bina Nusantara
44
3719
Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia
45
3757
Universitas Sam Ratulangi
46
3842
Duta Wacana Christian University
47
3905
Universitas Pancasila
48
3936
Institut Teknologi Telkom (STT Telkom)
49
3945
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
50
3983
Universitas Negeri Surabaya
51
4031
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
52
4063
Institut Sains & Teknologi Akprind
53
4151
Universitas Katolik Parahyangan
54
4202
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
55
4302
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
56
4337
Universitas Esa Unggul (Universitas Indonusa)
57
4435
Universitas Widyatama
58
4525
Universitas Jenderal Soedirman
59
4557
Universitas Riau Beranda
60
4604
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
61
4779
STIKOM Surabaya
62
4811
Universitas Negeri Padang
63
4930
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
64
4959
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
65
4969
Universitas Kristen Satya Wacana
66
4977
Universitas Sanata Dharma
67
5000
Universitas Bengkulu
68
5202
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
69
5457
Universitas Darma Persada
70
5469
Universitas Paramadina
71
5543
Politeknik Negeri Sriwijaya
72
5561
Universitas Lambung Mangkurat
73
5674
Universitas Pendidikan Ganesha
74
5815
Universitas Bina Darma
75
5987
Universitas Negeri Gorontalo
76
5994
Prasetiya Mulya Business School
77
6224
Universitas Narotama
78
6485
Politeknik Negeri Malang
79
6601
Universitas Islam Bandung
80
6743
Universitas Katolik Soegijapranata
81
6793
Widya Gama University Malang
82
6832
Universitas Pelita Harapan
83
6939
Universitas Islam Sultan Agung
84
6976
Universitas Syiah Kuala
85
6982
Universitas Negeri Makassar
86
7064
ABFI Institute Perbanas
87
7292
Universitas Trunojoyo
88
7303
Universitas Mataram
89
7416
STIE YKPN Yogyakarta
90
7455
STIE Perbanas Surabaya
91
7482
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
92
7661
Universitas Negeri Jakarta
93
7725
Universitas Budi Luhur
94
7777
Universitas Negeri Medan
95
7804
Universitas Mulawarman
96
7804
Widya Manadala Catholic University
97
7814
Universitas Islam Nusantara
98
7940
Universitas Al Azhar
99
8024
STMIK Akakom Yogyakarta
100
8132
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
 (www.webometrics.info)