Monday, March 4, 2013

10 Jurusan Kuliah yang Paling Sulit Dapat Pekerjaan

 
Memilih jurusan usahakan sesuai dengan bakat, minat serta kondisi keuangan kamu. Mungkin klise tapi tips ini manjur banget untuk diterapkan. Sudah banyak orang yang salah pilih jurusan dan akhirnya merasa tersiksa selama kuliah. Setelah lulus pun, mereka tidak tahu dan tidak ingin menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya bertahun-tahun di kampus. Sayang banget kan kalo hal ini sampai terjadi pada diri kamu.
 
FOTO: Ilustrasi
Fenomena memilih jurusan ‘asal-asalan’ merebak dengan asumsi yang penting negeri. Jurusan ‘merana’ ini dipilih sebagai batu loncatan saja karena yang penting kuliah. Disini tidak akan saya sebutkan nama jurusan tersebut. Kamu bisa melihat di daftar jurusan yang peminatnya paling sedikit. Bahkan tidak jarang daya tampungnya lebih banyak daripada peminat yang mendaftar. Tentu saja, hampir semua orang bakal diterima di jurusan yang ‘merana’ ini.
 
Beberapa alasan yang menyertai pemilihan asal-asalan ini adalah karena orang tua mempunyai jabatan. Yang penting kuliah S1, jurusan tak penting lagi apalagi nilai karena ada koneksi. Sekarang ini kan hampir di semua lapisan kerja yang dibutuhkan adalah minimal ijazah S1. Saudara yang jadi direktur BUMN tertentu akan membantu. Kenalan yang jadi pejabat eselon satu pemerintahan akan memuluskan jalan. Inilah yang membuat bangsa ini makin terpuruk karena seseorang ditempatkan bukan karena kemampuan namun karena kuatnya nepotisme.
 
Tulisan ini dibuat agar kamu sebagai generasi muda jangan sampai ikut-ikutan mengambil langkah gak bener itu. Tunjukkan bahwa kamu punya prestasi. Tunjukkan bahwa kamu mampu berdiri di atas kaki sendiri, bukan karena koneksi. Nah, ini semua salah satunya bisa dimulai dengan memilih jurusan yang nggak asal pilih.
 
Jakarta - Mendapatkan pekerjaan adalah keinginan semua orang. Namun, untuk mendapatkannya diperlukan persayaratan-persyaratan khusus, salah satunya adalah tingkat pendidikan ataupun gelar, entah itu sarjana diploma ataupun master.

Jurusan yang kita ambil saat kuliah pun menjadi faktor penting penentu pekerjaan apa yang akan kita dapat dan berapa gaji yang akan kita miliki di masa mendatang.

DIkutip detikFinance dari Forbes, Senin (15/10/2012), ada beberapa jurusan kuliah yang tidak terlalu memiliki nilai tambah, atau bisa disebut kurang menjanjikan untuk bisa mendapatkan perkerjaan di dunia, khususnya di luar negeri. Apa saja?

10. Bahasa dan Sastra
Jurusan ini tak banyak dicari perusahaan, kebanayakan lulusannya adalah menjadi sastrawan, penulis, kritikus, ataupun menjadi guru. Persentase pengangguran dari jurusan ini mencapai 9,2%.

9. Sejarah

Lulusan dari jurusan sejarah kurang diminati dan cenderung sulit mendapatkan pekerjaan. Hampir sama dengan jurusan antropologi, angka pengangguran di dunia dari lulusan jurusan ini pun masih tinggi. Persentase penganggurannya mencapai 10,2%.

8. Seni Komersial dan Desain Grafis
Jurusan ini tak banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan untuk merekrut tenaga kerja. Sama dengan kebanayakan jurusan seni lainnya, kebanayak lulusan dari jurusan ini adalah membvuat pekerjaan sendiri atau berwiraswasta. Persentase pengangguran di dunia lulusan dari jurusan ini ialah 11,8%.

7. Kebugaran Fisik dan Taman Bermain
Boleh jadi jurusan ini terdengar asing dam rancu di telinga masyarakat Indonesia, namun jurusan ini hadir di beberapa universitas terkemuka di dunia walaupun tidak begitu bisa menjamin untuk mendapatkan pekerjaan. Persentase pengangguran dari jurusan ini ialah 8,3%.

6. Musik
Orang yang memilih jurusan ini dalam perkuliahannya kebanyakan tidak memikirkan pekerjaan apa yang akan didapat di masa mendatang. Kebanyakan dari mereka memilih jurusan ini ialah untuk menyalurkan hobi ataupun bakatnya.

Bagi mereka yang berhasil, lulusan dari jurusan ini bisa menjadi musisi, penyanyi, artis, pengamat musik atau pekerjaan sejenis yang berhubungan dengan musik. Persentase pengangguran dari jurusan ini ialah 9,2%.

(bersambung..)
Ini dia Jurusan yang  Jarang  Peminatnya tapi lagi banyak Dicari dan dibutuhkan :
 
pendidikan luar biasa
-manajemen transportasi
-sastra korea
-bioteknologi
-gizi
-aktuaria
-pendidikan agama islam
-farmasi
-dokter hewan
-administrasi kesehatan
semua jurusan itu jarang peminat tapi lagi banyak dicari,,

materi referensi:

majalah hai

17 komentar:

  1. Artikel lanjutannya dimana ya? Linknya tolong ditambahkan ke artikel ini dong.. Biar gampang gitu hehe. Thanks a lot :))

    ReplyDelete
  2. semua ilmu bermanfaat,semua bergantung pada individu masing2 berniat atau tidaknya untuk sukses.jangan salah lulusan dr ilmu di atas banyak bekerja di organisasi dunia contohnya UNESCO,UNICEF,WHO dll. bahkan lulusan sejarah pun dapat menjadi kurator museum di luar negeri dgn gaji sekitar 100 juta.bukankah indonesia memiliki banyak budaya dan itu merupakan potensi untuk memajukannya. hanya orang yg malas yg tak mau bekerja bukan alasan dr lulusan itu susa mencari pekerjaan.
    #salam semangat!!

    ReplyDelete
  3. Tidak ada jurusan yang dibuka kalau tidak ada peluang kerjanya, jadi semua jurusan sama-sama dibutuhkan untuk mengimbangi berbagai bidang pekerjaan yang ada untuk kedepannya. Jurusan itu hanyalah diferensiasi, bukan stratifikasi. Masalah pekerjaan itu tergantung keuletan manusianya yang menjalani, itu pun berdasarkan kehendak Allah. Positive thinking guys :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget tuh, saya setuju. apalagi di era globalisasi dan pasar bebas nantinya. semua jurusan itu prospektif. tinggal tergantung kitanya aja. :)

      Delete
  4. maaf sebelumnya, tolong jelaskan. kenapa perusahaan tidak mau menerima lulusan dari jurusan bahasa dan sastra? terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya simpel mbak, sesuaikan yg dibutuhkan perusahaan,, misalnya ada kasus seperti ini:

      sebuah perusahaan elektronik, katakanlah dari jepang, akan rekrut pegawai indonesia,
      ada calon (si A) yg backgroundnya sastra jepang ikut daftar, misal dibuka lowongan untuk teknik, SDM, Public relation, akuntansi, katakanlah perusahaan itu memberi nilai plus bagi calon bisa bahasa jepang...

      saat si A coba daftar ke teknik, munculah saingan orang2 background teknik, jelas si A akan kalah saing, terlebih si orang teknik ini bisa juga bahasa jepang (misal ikut kursus bahasa yang sekarang dimana mana),
      daftar SDM juga sama, saingan dengan orang manajemen yg bahkan bisa juga berbahasa jepang, ke akuntansi jelas saingan dengan akuntan, paling cuma public relation yg memungkinkan, tapi ingat public relation pun biasanya bersaing dengan berbagai jurusan jelas lebih "berdarah darah" persaingannya..

      KESIMPULAN: (1) bagi perusahaan memandang bahasa sekedar bisa komunikasi saja udah bagus (baru sebagai nilai plus), dan tak harus sampai ngerti sastranya,,, (2) perusahaan akan tetap mengutamakan orang yg memang dibidangnya (teknik ya orang teknik, dsb),,, (3) walaupun biasanya ada training lagi, tetep pada bidang tertentu (misal teknik akuntan dll), bukan masalah mahir atau ngga, tapi naluri dan pola pikirnya mengenai bidang itu yg dibutuhkan, yg biasanya ga bisa secara instan didapatkan sembarang orang, butuh bertahun2 di bidang itu (misal kuliah bidang itu selama 4 tahun)...

      SOLUSI: (1) pekerjaan untuk orang sastra yg paling cocok ya paling guru, budayawan, dosen, dll.. (2) alternatif lain bekerja pada organisasi sosial dan budaya, atau NGO, seperti PBB (Unicef, unesco, dll), yang memang pekerjaannya berinteraksi langsung lintas negara dan budaya.. (3) bisa ke perusahaan dengan catatan harus effort yg luar biasa untuk lintas jurusan, misal otodidak belajar teknik elektro mesin industri, akuntansi, SDM, dll,, sepengatahuan saya yg paling bisa otodidak lintas ke informatika (ikut kursus pemrograman web, desain web dll) dan tunjukan portofolio hasil web kita,..
      (4) public relation!!! syarat utama kharisma, komunikasi yg baik, ngerti dasar2 manajemen, (soalnya punya sodara sastra prancis jd public relation perusahaan otomotif hehe), tp dengan catatan saingan lebih terbuka...
      (5) kedutaan besar, tapi head to head langsung dengan orang jurusan hubungan internasional,,
      (6) pariwisata, dengan catatan biasanya diutamakan putra daerah untuk wisata daerah tertentu..
      (7) Penerbit = Penerjemah!!!

      Intinya kalo ke perusahaan (kecuali penerbit) agak susah, soalnya bahasa hanya sebagai alat komunikasi saja, yg utamanya bidangnya itu, terlebih sekarang syaratnya bahasa inggris yg memang semua orang juga pernah mengalaminya di sekolah, bahkan kursusnya dimana mana.

      CMIIW..

      Delete
    2. katanya simpel tppanjang bgt jelasinnya=))

      Delete
  5. ...aku ingin ambil yang pendidikan agama islam apa komunikasi ... Masih bingung.hehe

    ReplyDelete
  6. So tau bgt, semua jurusan itu sama bagusnya ga harus jurusan favorit seseorang itu bisa sukses.. atau mudah dper kerja karena semua bergantung pada individu msing2 org itu sendiri bgaimana ia mengimplementasikan ilmunya dan mengimprove potensinya di dunia kerja yang penuh dg persaingan yg ketat :)

    ReplyDelete
  7. loh katanya jurusan bahasa dan sastra susah cari kerja, tapi kok di bawahnya ada tambahan ''jurusan yang jarang diminati tapi BANYAK DICARI'' ada jurusan sastra korea?? gimana tuh? tolong dijelaskan:)

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Saya lulusan d3 bahasa inggris. Tapi saya bisa diterima dibeberapa perusahaan/bank. Karna saya kurang begitu minat jadi guru akhirnya saya berusaha melamar di bank. Dan Puji Tuhan setelah melewati serangkaian tes saya lulus. beberapa bank/instansi yg sya lamar nerima saya. Kemaren, ada danamon, panin, citibank, dan kantor walikota jakarta. Saya milih citibank dan langsung ttd kontrak. Jadi, kalo menurut saya bukan selembar kertas yg berisikan ipk itu yg jadi patokan. Tapi kualitas orang nya.. Punya integritas atau tidak!

    ReplyDelete